Tiwul pada zaman dahulu merupakan makanan pokok untuk masyarakat Yogyakarta yang berada di kawasan selatan, khususnya wilayah Gunungkidul. konon pada musim paceklik, tiwul menjadi makanan pokok di Gunungkidul. Gunungkidul pernah mengalami gagal panen masal, sekitar tahun 60an, sehingga tiwul yang menjadi makanan pokok karena sulitnya mendapatkan beras.
tiwul-by gemmazani |
Selain menjadi makanan pokok, tiwul menjadi ikon kabupaten Gunungkidul khususnya dalam wisata kuliner. sampai saat ini belumlah lengkap jika berwisata disini, namun tak mencicipi atau membawa oleh-oleh tiwul. orang yang pernah merasakan tiwul pastinya akan kangen dengan aroma dan citarasanya. Terbukti masyarakat luar jawa yang berkunjung di Jogja khususnya Gunungkidul sering mencari-cari tiwul untuk merasakannya kembali. Untuk anda yang penasaran mengenai bagaimana proses pembuatan thiwul, berikut adalah cara pembuatannya:
- siapkan tepung gaplek (singkong/ketela pohon kering) yang sudah dihaluskan.
- percikan air ke tepung gaplek sedikit demi sedikit.
- buatlah gumpalan kecil-kecil dengan cara diaduk menggunakan tampah yang di putar-putar (dalam bahasa jawa diinteri)
- kemudian siapkan kukusan.
- setelah air dalam kukusan mendidih, masukkan tepung gaplek yang sudah diolah tadi
- kemudian ditutup, tunggu hingga tepung gaplek masak, kurang lebih 30menit
- setelah matang, campur thiwul dengan gula jawa dan parutan kelapa agar lebih nikmat
untuk rasa thiwul yang original, thiwul setelah matang tidak dicampuri gula jawa dan parutan kelapa. namun agar rasanya lebih nikmat, maka tidak ada salahnya untuk menambahkannya. biasanya thiwul dipasangkan dengan Gathot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar